PROFIL
- Sejarah Singkat BKSDA
- Fungsi, Visi dan Misi
- Rencana Strategis
- Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Bau-Bau
- Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Kolaka
- Cagar Alam Napabalano
- Cagar Alam Lamedai
- Cagar Alam Kakenauwe
- Suaka Margasatwa Buton Utara
- Suaka Margasatwa Tanjung Peropa
- Suaka Margasatwa Lambunsango
- Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo
- Suaka Margasatwa Tanjung Batikolo
- Taman Wisata Alam Mangolo
- Taman Wisata Alam Tirta Rimba
- Taman Wisata Alam Laut Kepulauan Padamarang
- Taman Wisata Alam Laut Teluk Lasolo
- Cagar Alam Napabalano
Cagar Alam Kakenauwe
SEJARAH KAWASAN
komplek hutan kakenauwe ditunjuk sebagai kawasan suaka alam dengan fungsi suaka cagar alam berdasarkan Tata Guna Hutan kesepakatan TGHK) Propinsi Sulawesi Tenggara yang telah disahkan dengan KepMen Pertanian Nomor 639/KPTS/UM/9/ 1982 tanggal 1 September 1982. latar belakang penunjukkannya karena kelompok hutan Kakenauwe merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah dimana potensi flora dan faunanya melimpah baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi. latar belakang penunjukkanya adalah karean kawasan ini merupakan habiat kayu lawang (cinnamomum cullilawan), habitat berbagai jenis tumbuhan dan satwa.
KONDISI FISIK KAWASAN
LETAK DAN LUIAS
kawasan CA Kakenauwe terletak di P. Buton tepatnya di Sisi barat teluk lawele. secatra administratif pemerintahan termasuk wilayah Desa Kakenauwe dan desa waoleona. kecamatan kapontori, kabupaten buton. dengan luas 810 Ha. secara geografis, kawasan CA Kakenauwe terletak antara 05’08’LS - 05’12’LS dan 122’53’ BT - 122’57’BT. batas-batas wilayah CA Kakenauwe adalah sebagai berikut :
* sebelah utara berbatasan dengan sungai kakenauwe
* sebelah selatan berbatsan dengan desa kakenauwe
* sebelah Barat berbataasanb dengan hutan produksi
* sebelah timur berbatasan dnegan Desa Waolena
TOPOGRAFI, TANAH DAN IKLIM
CA Kakenauwe ber5ada pada ketinggian 15 - 300 m diatas permukaan laut (dpl) dengan topografi landai hingga berbukit dengan medan berbatu-batu karang. berdasarkan peta tanah provinsi sulaweesi tenggara CA Kakenauwe memiliki jenis tanah mediteran sebagian berbatu-batu. tipe iklim CA Kakenauwe menurut schmidt dan ferguson termasuk tipe c dengan curah hujan rata-rata tahuna sebesar 1.980 mm, kelembaban 80’ hingga 34’ C. musim huijan biasanya jtuh pada bulan januari - juni, secara umum kawasan ini dipengaruhi oleh angin laut6 yang bertiup cukup kencang setiap hari karena letaknya yang berbatasan langsung dengan perairan teluk lawele.
GEOLOGI
menurut perta temasik intag pusat skala 1 : 2500 provinsi sulawesi tenggara CA kakenauwe termasuk dalam jenis batuan pratersier.
HIDROLOGI
sungao-sungai yang mengalir melintasi kawasan CA ini antara lain sungai ladongkila (dibagian tengah kawasan) sungai labundo-labundo (dibagian barat daya kawasan) dan sungtai kakenauwe dibatas sebelah utara. ketiga sungai itu merupakan sungai permanent yang airnya mengalir sepanjang tahun. disungai ladongkula dan sungai kakenauwe terdapat lokasi air terjun yang pemandangannya cuikup indah.
POTENSI FLORA
secara umum tipe ekositem didalam kawasan adalah tipe hutan hujan tropis dataran rendah dengan topografi datar bergelombang, lantai hutan banyak ditumbuhui liana dan tumbuhan menjalanr lainnya serta semak/belukar dan tidak terlalu banyak rotan (Calamus sp). sedikitnya ada lebih dari 80 jenis tumbuhan berhabitus pohon, dan 32 jenis semak, dikawasan konservasi ini teridentifikasi sebanyak 90 jenis tumbuhan berhabitus pohion dan 28 jenis tumbuhan berhabitus semak,. kawasan CA Kakenauwe merupakan kawasan kayu lawang (cinnamomum cullilanwan( dan kayu hitam yang tersebar di dalam kakwasan. adapun jenis-jenis tumbuhan yang dijumpai pada kawasan ini antara lain Wola (Vitex cofassus), bayam (intsia bijuga), beringin (ficus sp) eha (castanopsis buruana), Basa/Wasa (Litsea firma), bayur pterospermamum celebium), bolongita (tetrameles nudiflora), kayu dama (Canarium spp), rotan (valamaus sp) dan pandan hutan pandanus sp).
POTENSI FAUNA
pada kawasan CA kakenauwe ditemukan sedikitnya 80 jenis burung, 37 jenis diantaranya merupaklan jenis endemik sulaweesi. beberapa jenis fauna lain yang dijumpai di CA Kakenauwe antara lain : anoa dataran rendah (bubalus depressicornis), babi hutan (Sus sp). ndoke/monyet buton (macaca brunnescens), Rusa (cervus timorensis) kuskus (phalanger celebensis). musang sulawesi (macrogalidia musschenbroeki) Tarsisu (Tarsisu sp.) ayam hutan (Gallus Gallus). rangkong sulawesi (rhyticeros meninting), elang (accipter nanus), nuri sulaweesi (tanignathus sumatranus).
AKSESBILITAS
CA kakenauwe dapat dicapai dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dari Bau-bau dengan perjalanan darat sejauh ±67 km dengan lama perjalanan 3 jam. Dari ibukota provinsi, kendari- baubau dapat ditempuh dengan kapal cepat dalam waktu ± 4 jam . kegiatan yang dizinkan berupa penelitian dan pengembanga, ilmu pengetahuan. pendidikan dan kegiatan lain yang menunjang bubidaya.
kawasan konservasi ini bersam SM Lambusango merupakan tempat penelitian TIm Operation Wallace yang orientasinya khusu meneliti dan hasil penelitian mereka ditemukan denghan beberapa jenis baru yang saat ini masih dalam proses penelitian lebih lanjut.
PERMASALAHAN
permasalahn yang menonjol dalam wkasan ini antara lain : pencurian kayu dan kayu bakar. dikhawatiskan apabila pemungutan hasil hutan secara illegal tersebut tidak ditanggulangi akan menyebabkan kerusakan habitat satwa/ disamping itu juga banyak terjadi perburuan satwa liar termasuk satwa-satwa yang dilindungi oleh Undang-Undanga.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar